Ketua RT Gaul

Ketua RT Gaul
KH Muqofin, A Mirza Bc IP MSi, Kang Didin, Mr Rohadat (ketua RT 02)

Selasa, 26 April 2011

WARGA PANDANA MERDEKA MUJAHADAH AGAR TENANG HADAPI UJIAN NASIONAL

MUJAHADAH WARGA RT 02

WARGA RT 02 RW III PANDANA MERDEKA LAKSANAKAN MUJAHADAH AGAR TENANG HADAPI UJIAN NASIONAL. MUJAHADAH DILAKSANAKAN KAMIS WAGE MALAM JUMAT KLIWON. DIIKUTI OLEH SELURUH WARGA. DARI ANAK-ANAK SAMPAI ORANG DEWASA. DOANYA HANYA SATU MOHON KERIDHOAN ALLAH BUAT KELULUSAN UN 2011.

KEKHAWATIRAN gagal dalam ujian nasional (UN), ternyata tidak hanya dirasakan para siswa, tetapi juga para orang tua dan sekolah. Ada bermacam cara mereka lakukan untuk mendukung supaya lulus dalam ujian penentu kelulusan tersebut. Hasil ujian nasional tahun lalu cukup menjadi alasan bagi orang tua dan siswa untuk mengkhawatirkan potensi lulus dan tidaknya menghadapi UN. Pasalnya, dari 3.514 siswa SMU, yang lulus 2.927 anak dan tidak lulus 587. Kemudian, MA dari 2.670 siswa yang ikut ujian, lulus 2.645 siswa dan 25 tidak lulus. Sedangkan SMK, dari 837 anak yang mengikuti ujian, 734 lulus dan tiga siswa tidak lulus. Kendati yang tidak lulus sedikit, kondisi itu cukup membuat gelisah wali murid dan siswa yang akan mengikuti UN.
Karena itulah, ada orang tua yang membantu dengan berpuasa selama anaknya mengikuti ujian, ada pula yang mendatangkan guru privat.
Seperti yang dilakukan warga RT 02 RW III Perumahan Pandana Merdeka, Ngaliyan Semarang. Kamis (21/4) yang bertepatan dengan malam Jumat Kliwon menggelar acara mujahadah dan doa bersama dalam rangka mendoakan anak warga RT 02 supaya lulus Ujian Nasional dengan hasil bagus.
Menurut Hakim Junaidi,ketua KPU Kota Semarang yang juga warga RT 02 dengan mujahadah anak lebih tenang sehingga ia tidak grogi dan mudah kerjakan soal. “Kalau ditanya hubungan antara Mujahadah dengan kelulusan saya tidak tau, namun manfaatnya lebih kepada spikologis, anak menjadi lebih tenang dan siap. Ini adalah bagian dari tawakal kepada Allah, setelah berikhtiyar dengan belajar giat serta try out”jelas ayah dari Hasna Insani, siswa kelas SD Sultan Agung, yang sebentar lagi akan menghadapi UN.
Lain lagi dengan cerita Elvi Rimayati ( Bu Imam) warga RT 07, Ia mengaku menjalankan puasa selama anaknya Muhammad Faiq Ilmadina siswa kelas IX Mts Al Khoiriyah Semarang, mengikuti ujian dengan harapan diberi kemudahan mengerjakan soal-soal ujian. Menurut dia, puasa sebagai bagian dari ikhtiar agar Faiq lulus ujian dengan hasil baik. ''Rasanya kurang mantap jika ikhtiar hanya dilakukan anak. Orang tua pun perlu meminta kepada Allah SWT,'' katanya. Dia mengaku khawatir jika anak kesayanganya itu kesulitan mengerjakan soal, apalagi mendapat hasil jelek.
Usaha dan upaya yang dilakukan manusia harus diimbangi dengan kepasrahan dalam koridor keimanan kepada Allah SWT. Manusia berusaha Tuhanlah yang menentukan hasilnya. Termasuk dalam urusan kelulusan UN? Entahlah.(dr)