Warta Warga RT 02 Pandana Merdeka Semarang( Anjangsana di LP Batu Nusakambangan Cilacap Desember 2010 )
Sabtu, 03 November 2012
Kamis, 04 Oktober 2012
SATPAM PANDANA BEKERJA KERAS MENJAGA KEAMANAN DAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT
Halo kawan pembaca blog aku. Lama tak menyapamu. Beberapa waktu lalu kawanku yang bertugas di pos satpam menyapaku katanya sih pingin diinternetin.
Gayung bersambut ternyata ada salah satu orang yang sekarang tinggal di tempat lain dan ingin mengetahui kabar pandana. So kemudian dia protes ko sekarang tidak aktif lagi blog pandana merdeka. Okedah gua kasih nih....
Tau kan tugas pokok satpam itu apa, ya tugas Pokok Satpam adalah menyelenggarakan keamanan dan ketertiban di lingkungan / kawasan kerja khususnya pengamanan fisik. Selain itu satpam memiliki fungsi kerja.
Fungsi Satpam usaha dan Kegiatan melindungi dan mengamankan lingkungan / Kawasan kerjanya dari setiap gangguan KAM dan TIB serta pelanggaran Hukum. Dalam hal ini peranan Satpam Unsur Pembantu Pimpinan di tempat tugas dalam bidang keamanan dan ketertiban di lingkungan / kawasan kerja. Juga unsur Pembantu Polri dalam Binkamtib terutama dalam bidang menegakan Hukum di lingkunagn / kawasan kerja.
Apa itu satpam?
Dari namanya saja kita sudah bisa menyimpulkan bahwa Satpam itu 'Satuan Pengamanan', yang fungsinya jelas untuk mengamankan dan menjaga suatu wilayah dari sesuatu yang dapat merugikan atau mencegah dari hal-hal yang menjurus tindak kriminal. Satpam bisa kita lihat di mana-mana, seperti diperumahan, Plaza, Perkantoran, Rumah Sakit, Pabrik-pabrik dan banyak yang lainnya. Nang ngaliyan okeh.....Fungsi yang sebenarnya memang patut kita berikan apresiasi karena jasa yang ia berikan membawa dampak yang baik bagi suatu wilayah tersebut. Wilayah tersebut menjadi aman, terkendali dan kondusif.
Bertolak belakang dengan pernyataan di atas, adapula Satpam yang selain melakukan tugasnya sebagai salah satu barisan pengamanan juga melakukan sesuatu di luar tugas pokoknya yaitu melakukan pungutan sejumlah biaya kepada seseorang atas jasanya. Misalkan saja yang sedang marak saat ini, yaitu perparkiran. Sudah banyak sekali para Satpam berseragam melakukan pungutan-pungutan parkir kepada siapapun yang memarkirkan kendaraannya di wilayah yang ia jaga.
Sebenarnya Satpam tersebut sudah mendapat gaji dari pihak penyewa jasanya untuk menjaga ruang lingkup suatu wilayah tersebut, misalkan kampus, sekolah atau plaza. Tetapi mengapa masih saja melakukan pungutan?? Apa karena gaji yang ia terima kurang?? Atau sekedar mengikuti trend sekarang?? Jangan salah lho... Sekarang ini trend untuk mencari keuntungan melalui jasa perparkiran di luar yang resmi telah menyebar luas bak jamur dimusim penghujan.
Siapa saja yang memiliki area atau lahan kosong di Semarang atau kota-kota besar lainnya di Indonesia, bisa saja memperoleh peruntungan dari bidang ini. Apalagi jasa perparkiran resmi saat ini sangat mua..hal... Jadi segala area yang kosong dan cukup untuk diparkirkan motor, dipergunakan untuk parkiran non resmi, karena area non resmi murah maka para pemilik kendaraan akan berbondong-bondong mengunakan jasa ini. Bukan cuma lahan kosong saja, rumah-rumah warga pun bisa dijadikan tempat parkir. Ini nyata terjadi di daerah Semarang, rumah-rumah penduduk di sekitar area perkantoran. Karena parkir di perkantoran memakai tarif /jam, maka parkir di rumah atau lahan di rumah penduduk disekitar kantor menjadi alternatif. Itu semua bisa terjadi karena adanya sumber uang yang bisa didapat dari jasa perparikran saat ini.
Satpam pun tergiur untuk menikmati keuntungan dari jasa perparkiran. Sudah banyak di daerah tertentu pengelolaan jasa parkir di lakukan langsung oleh seorang Satpam. Kebanyakan yang mereka lakukan atas dasar inisiatif mereka sendiri, adapula dari pihak penyewa Satpam yang memberikan perintah untuk memungut jasa dari parkiran. Penyimpangan tugas ini memang sungguh amat disayangkan bagi sebagian orang serta menurut saya pribadi. Fungsi seorang Satpam sudah jauh dari bidangnya. Apakah ini terjadi karena faktor ekonomi yang kurang dari Satpam tersebut?? apakah hanya memanfaatkan keuntungan semata karena melihat jasa parkir yang sangat menggairahkan??
Semoga saja para Satpam kembali pada tugas pokoknya, yaitu sebagai Satuan Pengamanan yang jelas fungsinya untuk mengamankan suatu wilayah. Bukan sebagai pengemis berseragam atas jasanya melakukan pengamanan.
Satpam pandana tentu tidak begitu. Walau gajinya kecil dan kadang ada yang melihat sebelah mata tetap saja mereka membantu masyarakat. Buktinya saat ini bisa terasa jarang ada pengamen masuk, jarang ada pemulung atau pencuri.
Kawasan randu yang dulu sepi kini jadi ramai kadang sampai pagi. Yang penting gak minum-minum, gak berantem, dan tetep pada koridur keamanan masyarakat. Iya kan?
(Kang Didin Mesjid.)
Kamis, 13 September 2012
BUKIT SILAUR DI KEPRAS
SEKITAR
dua bulan ke depan, Dinas Bina Marga akan mulai mengerjakan proyek peningkatan
Jalan Prof Hamka Ngaliyan. Pagu dana yang dianggarkan untuk kegiatan ini
sebesar Rp 9,9 miliar dari APBD 2012. Proyek peningkatan jalan ini ditarget
selesai Desember 2012.
Rabu
(23/5) siang Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Dinas Bina Marga Kota
Semarang, BPN, dan perwakilan pemilik lahan melakukan rangkaian kegiatan di
kawasan Bukit Silayur untuk memastikan lahan ruang milik jalan yang akan
dibangun.
Dikatakan
PPTK peningkatan jalan Ngaliyan-Mijen, Tunggul Absoro Adi, kegiatan tersebut
untuk memastikan lahan ruang milik jalan yang akan dibangun. “Kita juga
libatkan BPN dan pemilik lahan kita hadirkan,” ujar Tunggul, kemarin.
Tanjakan
dan tikungan Bukit Silayur tersebut, lanjut Tunggul, akan dilebarkan 26 meter
mengikuti lebar jalan yang sudah ada. “Saat ini sudah
dalam unit layanan pengadaan (ULP) proses pelelangan fisik. Kalau tidak ada
sanggahan sekitar 25 Juli atau akhir Juli sudah mulai action, kita akan
kerjakan kurang lebih sepanjang lima kilometer mulai dari tanjakan Bukit
Silayur hingga BSB,” bebernya.
Terpisah, Sekretaris Dinas Bina Marga, Priyambodo
Prawirahardjo mengatakan, proses pengeprasan Bukit Silayur berbarengan dengan
kegiatan fisik dan juga saluran serta membereskan jalan yang
berlubang-lubang. “Tikungan di tanjakan Bukit Silayur itu menjadi
prioritas kita, semua dikerjakan satu paket,” ujar Priyambodo.
Untuk proses pelelangan tidak dilakukan sendiri tapi
ditangai oleh Layanan Pengadaan Barang/Jasa Secara Elektronik (LPSE) atau
online, tidak ada kontak antara penyedia jasa dan dinas yang menangani.
“Pengumuman semuanya melalui internet, yang akan
diumumkan Senin 28 Mei, karena prosesnya lelang butuh waktu 50 hari setelah itu
baru mulai pengerjaan pengeprasan dan fisik. Akhir Juli kita sudah mulai dan
kelas akhir 2012 karena ini dari anggaran 2012,” bebernya.
Mengetahui kawasan Bukit Silayur akan di garap, sebagian
warga mengungkapkan rasa senangnya. Sebut saja Budianto (32), security Griya
Pandana Merdeka, dirinya mengaku senang, karena tanjakan Silayur sangat rawan
dan sering terjadi kecelakaan.
“Selain jalannya menanjak juga menikung dan jalannya juga
sempit, kalau pagi dan sore jalanan macet dan padat. Yang lewat juga kendaraan
besar-besar, banyak kecelakaan di sini. Saya berharap proyek pelebaran jalan
ini berjalan lancar dan sesuai target,” ujarnya.
Begitu juga yang dikatakan Zainal (30), warga Kelurahan
Wates yang setiap hari melintasi jalan tersebut. “Sebagai warga senang sekali,
apalagi jika ini sudah selesai jalan semakin lebar seperti yang sudah ada,”
tandasnya. (lif/12)
Selasa, 04 September 2012
Kwartet Musik Purwodadi.Aksi Ngamen Bareng yang berlangsung selama tiga jam lebeh ini mampu menyuguhkan hiburan menarik bagi para
pengunjung warung makan di Jalan Semarang - Purwodadi,
yang saat itu pengunjung sedang menikmati santap makannya. Meski dengan
dukungan suara pas – pasan dan alat-alat yang sangat sederhana namun , para pengisi
suara dan alunan musik begitu enerjik membawakan lagu-lagu andalan mereka.terutama
musik – musik campur sari. Bahkan, sebagian pengendara motor, rela berhenti di
sisi trotoar untuk sekedar melihat (dari kejauhan) para musisi yang tampil.
Sementara itu,
melalui beberapa kotak amal yang dibawa para musisi ini di sediakan di sisi
mereka, tampak pula para pengunjung yang tak segan-segan merogoh kocek mereka
untuk menyumbangkan sebagian rejekinya demi membantu saudara-saudara kita yang
mempunyai bakat menjajakan suara dari warung ke warung. Sungguh suatu cerminan
sikap solidaritas bangsa ini yang sangat peduli terhadap sesama, tanpa ada lagi
rasa ragu.
Selasa, 29 Mei 2012
Langganan:
Postingan (Atom)