Ketua RT Gaul

Ketua RT Gaul
KH Muqofin, A Mirza Bc IP MSi, Kang Didin, Mr Rohadat (ketua RT 02)

Sabtu, 14 Mei 2011

TRADISI RONDA MALAM RT 02 MASIH ADAKAH?




TRADISI RONDA MALAM RT 02
MASIH ADAKAH?

Hari sudah hampir larut saat saya pulang dari kantor.sebelum saya masuk masjid, saya tengok kearah gang RT 02. Saya lihat disana beberapa warga sedang bekumpul seperti membahas sesuatu. Aku samperin saja mereka. Disana tampak Pak Tarno, Pak Yitno, Pak Bagus, Pak Yahya,dan Pak Eko. Rupa-rupanya mereka sedang asik berdiskusi dan ngudarasa tentang banyak hal. idep-idep ngregengake swasana.

Aku ikut saja nimbrung obrolan hangat tersebut. Sampai akhirnya sampai pada tema siskamling atau ronda malam.inatanku melayang saat kecil dulu di daerah Banyumas. Inget kalau kejatah Rhonda bawaannya bakar sinking, sama ngopi. Mantap.
Dulu, waktu saya kecil, kerap terlihat orang-orang di kampung berseliweran keluar masuk gang pada tengah malam. Dengan mengenakan kethu kain (penutup kepala), berkerudung sarung dan berteman linthingan tembakau, mereka menerobos pekat malam dan menahan udara dingin dini hari. Sebelum itu, orang-orang tersebut akan berkumpul di sebuah pos atau rumah perangkat desa untuk sekadar ngobrol atau minum kopi. Ketika hari sudah merambat tengah malam mereka baru keliling ke sudut-sudut kampung. Membawa senter, gaman, kenthongan, atau ting oncor.
Di beberapa daerah, orang menyebut kebiasaan itu dengan istilah ronda malam. Ronda tersebut dilaksanakan dalam rangka menjaga keamanan kampung dari kemungkinan orang-orang yang akan berbuat tidak baik pada lingkungan setempat. Ronda itu rutin diadakan tiap malam. Dilakukan oleh sekitar lima hingga tujuh warga. Jadwal ronda disusun sedemikian rupa, sehingga jika ada warga yang mbolos ronda akan ketahuan. Bila ada yang sampai mangkir tidak berangkat akan diberi sanksi.
Karena belum ada pos ronda yang memadai, ronda tak jarang dilaksanakan di rumah kepala desa. Atau kalau di tingkat dusun ronda dilakukan di rumah seorang bau (kepala dusun) atau perangkat desa yang lain. Para peronda akan lek-lekan semalam suntuk demi keamanan lingkungan sekitarnya. Tak ada acara khusus memang, kecuali sekadar berjaga malam. Karena sudah menjadi tradisi yang sepakati bersama, rata-rata warga tak keberatan untuk begadang hingga dini hari.
Saya masih ingat betul saat sepuluh tahun lalu tepatnya tahun 2001. Saya termasuk warga RT 02 yang aktif Rhonda tiap malam killing lingkungan RT 02. Sebenarnya bukan keliling karena hanya satu gang. jika ada warga yang ndableg tidak berangkat ronda, esok harinya mereka akan diberi sanksi untuk kerja bakti di kantor desa atau membersihkan halaman rumah kepala desa. Sebuah sanksi yang bijak dan selalu dilaksanakan oleh siapa pun yang merasa tidak melaksanakan perintah untuk beronda malam. Rata-rata orang pun akan melaksanakan "hukuman" itu, sebab jika tidak akan merasa malu teman-teman lainnya yang sudah berangkat ronda. Karena ini dikota besar maka kewajiban kerja bakti digantikan dengan denda berkisar antara 5-10 ribu. Uang tersebut akan masuk kas RT. Jadi semakin banyak warga yang mangkir ronda malam akan semakin banyak kas RT diperoleh pada tiap arisan bulanan,
saking rajinnya saya absen di pos Rhonda. Pak Bagus RT 02 melihat nama saya Didin PIO padahal itu nama dan alamat. Didin P-10 karena secara kebetulan saya tinggal di blok P no 10.

Tanda Bahaya
Kalau di Pedesaan pada tiap rumah-rumah penduduk selalu terlihat ada kentongan dari bambu atau kayu di gantung di pelataran. Di bagian pagar rumah juga terpasang papan bertuliskan kode dan tanda bahaya.Jika petugas ronda menangkap gelagat bahaya, maka kentongan di rumah-rumah penduduk akan segera dibunyikan. Bunyi kentongan yang bertalu-talu pun akan bersicepat mengundang warga siap siaga dan segera merapat ke arah sumber bunyi yang dimaksud untuk melakukan pertolongan.
Saking seringnya tanda bahaya itu didengar, tiap orang dari anak-anak, remaja, orang tua hingga ibu-ibu hafal betul dengan tanda bahaya tersebut. Maka begitu ada tanda bahaya itu berbunyi orang-orang yang semula berada di rumah akan berhamburan keluar halaman.
Sayang sungguh sayang, kini tidak hanya anak-anak, banyak orang tua di desa dan dikota dan mungkin di seluruh kota di Jawa tengah yang sudah tidak hafal atau tidak pernah mendengar tanda-tanda bahaya tersebut. Karena tradisi ronda di kampung-kampung saat ini nyaris telah hilang ditelan zaman.
Siskampling
Seiring perkembangan zaman, tradisi ronda memang telah bergeser dan berganti dengan Sistem Keamanan Lingkungan atau yang lebih populer dengan sebutan Siskampling. Siskampling ini memang sudah terkesan modern. Karena Pos Kampling dengan segala perangkatnya banyak dibangun di sudut-sudut kampung. Dengan adanya Pos Kampling, ronda yang dulu dilaksanakan di rumah Kepala Desa atau perangat yang lain sudah bisa dilaksanakan di pos tersebut. Tiap malam petugas ronda tidak harus mendatangi rumah perangkat desa, tapi cukup berkumpul di pos itu.
Namun meski telah banyak dibangun Pos Kampling, semangat melakukan ronda sudah tidak membara seperti dulu lagi. Kalau pun kini masih ada ronda malam, tidak semua orang mau tergerak berpartisipasi. Ronda juga sudah tidak dilakukan sampai dini hari.Di akui atau tidak, malah tradisi ronda telah hilang dari lingkungan kita. Sebab, jika saat ini malam-malam jalan di kampung sulit dijumpai lagi beberapa kelompok orang yang tengah hari tampak begadang untuk menjaga lingkungan sekitarnya.
Saya kira, di tengah banyaknya aksi kejahatan di mana-mana, upaya untuk menghidupkan tradisi ronda malam di RT 02 dan daerah lain layak untuk diuri-uri lagi. Sebab, pelaku kejahatan bebas melakukan aksinya, tak lepas dari hilangnya tradisi ronda malam di sekitar kita. Karena itu, demi keamanan lingkungan dan membendung pelaku kejahatan mari bersama-sama hidupkan kembali tradisi ronda malam mulai sekarang!
Apalagi dilihat dari semakin makmurnya warga RT 02 sehingga jumlah kendaraan dan mobil sangat banyak. Harta benda tersebut sangat bernilai dan menggiurkan bagi pelaku kejahatan melaukan aksinya.mobil-mobil dan kendaraan roda dua terparkir dihalaman begitu saja. Walau sudah ada satpam yang tiap beberapa jam keliling Pandana, seyogyanya warga teta berhati-hati dengan mengaktifkan kembali ronda malam atau siskamling.
MARI JAGA LINGKUNGAN DEMI MENCIPTAKAN SUASANA DAMAI BERTETANGGA DAN AMAN SENTAUSA DIPANDANA RT 02!!!

POJOK MASJID. 14 MEI 2011
(KANG DIDIN)

1 komentar: