Warta Warga RT 02 Pandana Merdeka Semarang( Anjangsana di LP Batu Nusakambangan Cilacap Desember 2010 )
Senin, 21 Maret 2011
ULAR HIJAU EKOR MERAH GIGIT INDRA LAKSONO
ULAR HIJAU EKOR MERAH
GIGIT INDRA LAKSONO
Sabtu (19/03)antara jam 06.15 Indra Laksono (26) warga RT 02 RW III tergigit Ular yang ditangkapnya di parit BSB. kejadian terjadi di depan LP Kedung Pane Semarang. beredar isue bahwa ular itu adalah anak dari jin penunggu BSB. benarkah itu semua? inilah liputan selengkapnya.
Sabtu (19/03) pagi jam lima saya dikejutkan dengan getar HP. Aku sengaja tidak menderingkan karena khawatir mengganggu istirahatku juga temenku. eh ternyata Mas Indra Laksono yang nelpon ngajakin lari pagi. OK lah siap. Dalam keadaan masih mengantuk aku turun dari kamarku di lantai dua sebelah kanan Masjid Pandana Merdeka. Begitu turun tangga aku SMS Indra, “Piye nek nggawa raket loro terus Badminton wae” eh orangnya malah sudah datang.
“Ndra piye nek badminton wae” kataku. “Aku jek pingin mlayu ko din” jawab Indra. Yo wes….jadi lari pagi. Dari Pandana sampai BSB lari tanpa berenti ataupun jalan. Wah kaki, boyok, dada sakit semua. Begitu sampai di BSB masuk ke kawasan danau dan kami berkeliling danau. Menikmati udara pagi dan sunrise.
Sekali putaran waktu sudah semakin siang. Kami pututuskan pulang. Menuju jalan raya Indra iseng liat ikan gabus di parit selokan samping kiri jalan BSB. Jailnya muncul mau nangkep ikan buat dipelihara di (katanya). Nangkep ikan ga kena, sambil menyusur parit. Mendadak aku liat ada ular hijau ekor merah. “salamun ala nuhin fil alamin” langsung kubaca kalimat ayat Quran tersebut. Karena pada hakikatnya semua binatang darat jenis apapun di dunia ini berasal dari anak pinak binatang yang ikut dalam kapal nabi Nuh.
Kemunculan muncul ular hijau itu menarik perhatian Indra. Jadi deh ulear ditangkap menggunakan sebatang ranting. Bermodal keberanian dan sedikit nekad. Sebagai teman aku berusaha menasehati agar jangan nagkep ular itu
”Ndra iku ndak ular berbisa” tanyaku
“Iya”
“wes to ndak usah di tangkep, ngrusak ekosistem”tegasku
Selang beberapa lama ular berhasil di tangkap. “Ndra sopo reti iki anak jin sing tunggu nang kene”kataku. Mengingat pengalaman beberapa tahun silam saat Masjid sedang di renovasi anak-anak yang belajar TPQ pindah ke rumah kosong penduduk di blok Q. kemudian ada ular yang lantas dibunuh, kemudian selang beberapa waktu ada anak TPQ kesurupan. Jebul ular tadi adalah anak jin yang tunggu rumah. (sepanjang ini aku tau cerita tersebut). Dengan santai Indra menjawab. “Iki wes gedhi ko din. Paling wis dikon lungo karo pak ne, kono lungo le” sergah Indra.
Sampai di tepi jalan raya aku mengusulkan untuk naik bis saja. Disamping aku sudah lelah juga nanti bias tongkrong ngopi di mbah Man. “Ndra piye nek ngebis wae” usulku. Indra tidak mau. Berhubung masih pagi dan Dia belum berkeringat. Yo wes. Kami pun jalan sampai di depan ruko ada yang jual bolang-baling. Aku mampir beli bolang-baling 4000 rupiah.
Didepan kuburan samping LP ada seseorang mnelempar uang receh limaratusan. Kemudian diambil oleh Indra,”iki iso go dilebokke kotak amal” sambil jalan kami temukan juga uang recehan seratusan kemudian kami kumpulkan. (uang tersebut lantas aku taruh di masjid silayur wates. Kiri jalan dari arah BSB).
Sesampainya di depan LP pegangan Indra atas kepala ular mengendur, kemudian ular ngloget dan menggigit tangan kiri. “ din nyokot igh” kata Indra. Ular yang semula dipegang dengan tangan kiri kemudian dipindah ke tangan kanan. Tidak sampai lima menit Indra merasa pegal.
”tanganku kemeng igh din”
“lha kuwi malah bengkak, ngebis wae po piye Ndra?”usulku
Indra tetep menolak naik bis. Pingine jalan. Kami terus berjalan. Kemudian ketika rasa pegal atau kemeng itu sampai ke lengan Indra, ular kemudian di buang di parit depan LP Kedungpani. Sesekali Indra menyedot tangan yang kena gigitan Ular. Setetes darah tampak keluar dengan kondisi bengkak yang semakin membesar. Indra kemudian memintaku mengikat tangannya dengan kain handuk dengan kuat. Lantas kuikat erat tangan kiri yang terkena gigitan.
“din coba telponke bapak, wes mangkat po during ya?”
“Wah ndra, pulsa telponku ntek je, ngebis wae po?”
“Bar iki aku terke nang Boja yo”
“Insya Allah”
Indra diam. Aku piker dia setuju. Begitu sampai depan SD Ngaliyan V, ada warga RT 01 bapak Gi baru nganter Rio sekolah. Begitu belok langsung aku minta biar Indra di bonceng sampai Pandana. Selang beberapa lama aku sampai di masjid dan kuliah Indra di bonceng Lisan kerumah. Aku ke kamar dan minum air putih. Kemudian turun lagi kususul di rumah. Ternyata sudah dibawa lisan ke Boja. OK lah… kemudian aku cerita kejadiane dengan Ibuknya Indra, Mbak Ti, dan Pak Rohadat.
Sore harinya baru aku ketahui jika Indra dirawat di RS Permata Medika. Dalam keadaan bengkak yang parah. Baru bakda Isya aku sempat menjenguknya.
*********
Keesokan harinya banyak cerita yang kemudian dibumbui dengan hal-hal mistis. Bahwa ulo yang ngggigit Indra adalah anak jin yang menunggu BSB. Yang pasti sebagai orang yang beriman dan bias berfikir dengan akal sehat dan rasional tidak serta merta membenarkan itu semua.
Percaya sih boleh saja tapi harus tabayun dan cek dan ricek kabar tersebut. Karena bangsa melayu seperti kita adalah bangsa pendongeng yang suka berandai-andai dan menggunakan hiperbola dalam menyampaikan cerita.
Terlepas dari uilar itu anak jin atau anak sing tunggu BSB yang jelas saat kita merusak sebuah ekosistem maka akan terjadi caos atau ketidak seimbangan yang merusak tatanan. Indra ini sudah merusak tatanan dan etika terhadap lingkungan dan makhluk hidup. Maka wajar jika kemudian ular itu menggigitnya.
Ular jenis apapun jika memiliki bisa maka efeknya bengkak dan bisanya menyebabkan pembuluh darah tersumbat. Bias sampai sepuluh hari belum pulih. Minimal tiga hari. Beruntungnya bias tidak sampai ke paru-paru atau ginjal sehingga tidak begitu membahayakan nyawa Indra.
Deskripsi Ular:
Ular hijau buntut merah ( trimeresurus albolabris), Ular ini berwarna hijau berbuntut merah, berbisa tinggi, bias mematikan manusia (jika kondisi gak fit), bisanya 3 tingkat dibawah cobra, kepalanya seperti ular fiper, racun ular ini menyerang ginjal. oiya, matanya berwarna kuning (kalo di Merapi matanya berwarna merah).
Hal yang biasa dilakukan oleh orang kena gigitan ular.
Bisanya secara umum orang awam kalo digigit ular berbisa biasanya melakukan hal-hal sbb:
- Mengikat dengan keras bagian tubuh (di atas/bawah) yang kena gigit
- menoreh bagian tubuh yang kena gigit
- mengisap darah pada bagian tubuh yang kena gigit
- atau membawanya ke tempat dukun ular/pawang ular
Hal-hal yang dilakukan tersebut tidak sepenuhnya salah cuman barangkali perlu lebih dilakukan dengan cara yang lebih baik.Â. Pada saat dalam kepanikan karena digigit oleh ular apalagi telah diketahui bahwa ular tersebut sangat berbisa, maka kadang-kadang orang tidak lagi berpikir secara rasional karena stress dan karena pengaruh dari racun ular tersebut.
- Tenang jangan panik !!
- Tidak terlalu banyak bergerak apalagi menggerakkan bagian tubuh yang kena gigitan ular
- sedapat mungkin mengidentifikasi jenis ular yg menggigit, kalau tahu nama sebenarnya akan jauh lebih membantu, kalaupun tidak jangan dipaksakan mengejar ular tersebut nanti
malah bisa digigit dua kali lagi..he..he…
- Jangan ditoreh/dilukai/dirobek
- kalau masih memungkinkan segera setelah kena gigit bagian tubuh yang kena gigit dihisap kuat dengan alat-alat tertentu sepert “extractor” asalkan tidak melukai atau dan jangan melakukan hisapan dengan mulut karena berbahaya dan bisa terminum/masuk kedalam mulut. Bersihkan bagian tubuh yang kena gigit dengan antiseptik untuk mengindari infeksi, karena dalam beberapa kasus, bahaya infeksi malah jauh lebih berbahaya dari racun ular itu sendiri.
- Ikat atau balut di atas dan dibawah bagian tubuh yang kena gigit dengan perban, tetapi
jangan terlalu kencang, rasakan saja sendiri untuk sedikit memperlambat peredaran darah
tetapi tetap bisa mensuplai darah.
- Kemudian setelah itu harus segera di bawa ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk
peroleh pertolongan lebih lanjut.
Pada banyak kasus-kasus gigitan ular, sebagian dari mereka ada yang tidak sadar kalau mereka itu telah digigit oleh ular yang sangat berbisa sehingga tidak melakukan pengobatan dan kemudian karena tidak ada pertolongan sama sekali akhirnya meninggal dunia.
Biasanya ular yang menggigit tersebut adalah jenis ular yang mempunyai bisa neurotoxin ,dimana pengaruh dari racun ini adalah terkadang tidak menimbulkan rasa sakit tetapi menyerang susunan saraf sehingga menimbulkan rasa kecapean,ngantuk tertidur untuk tidak terbangun lagi Contoh ular yang memiliki neorotoxin adalah ular weling ( bungarus candidus ) dengan warna belang hitam – putih.
sedangkan ular yang memiliki bisa hemotoksin seperti ular hijau ekor merah ( trimeresurus albolabris) cendrung lebih mudah dilakukan pertolongan. Karena itu pengetahuan tentang jenis-jenis ular terutama yang berbisa sangat penting dan
cara penanganan P3K juga perlu lebih disosialisasikan…
Perlu adanya yayasan atau rumah sakit yang secara khusus care tentang masalah ini terutama di daerah-daerah yang rawan dengan ular berbisa spt; papua dan sekitarnyaAkan banyak nyawa yg akan tertolong jika ketersediaan anti bisa, harga terjangkau dan orang/dokter yang ahli di bidang ini.
Pesan buat Indra:
LAIN KALI AGAR LEBIH BERHATI-HATI. MENANGKAP ULAR JANGAN SEMBARANGAN DENGAN MODAL BERANI DAN NEKAD TANPA ALAT BANTU ATAU PENGETAHUAN TENTANG ULAR. KADANG SAYA INI MENGATAKAN HAL BENAR NAMUN DIRIMU KURANG PERCAYA HANYA KARENA SAYA YANG MENGUCAPKAN. MUNGKIN SESEKALI BERUSAHA MENELAAH DULU APA KATA ORANG. SEBELUM MENOLAK ATAU MENERIMA PEMBENARAN DARI KATA-KATA SIAPAPUN ITU.
INGAT BAHWA AKU BERUSA SEJUJURNYA DALAM BERKATA-KATA, TANPA BUMBU ATAU HAL YANG TIDAK BISA DITERIMA AKAL.
SEMUA ULAR BERBISA ITU BAHAYA!!! ENTAH ITU ANAKNYA JENDERALNYA ULAR ATAU RAKYAT ULAR.
Wallau a’lam bishowab
Salam dari pojok masjid
(kang Didin)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar